Belakangan ini kita sering disuguhkan dengan berbagai berita dari para buruh yang berdemo menuntut hak mereka yang berjuang untuk menghapus system outsorcing atau kerja kontrak. Mungkin pantaslah mereka mati-matian memperjuangkan hak mereka karena Outsourcing ini sering disebut sebagai perbudakan modern, dimana buruh dipaksa bekerja keras, tetapi upah yang mereka terima tidak sebanding dengan pekerjaan yang telah mereka kerjakan dalam hal ini buruh juga diperjakan dengan system kontrak alias tidak tetap.
Dalam kenyataanya , Praktek outsourcing juga menggunakan pihak ketiga dalam bekerja, para buruh disalurkan oleh penyalur tenaga kerja kepada suatu perusahaan dan penyalur kerja itu kembali memungut biaya kepada calon buruh atau para buruh dipaksa membayar sejumlah uang kepada penyalur tenaga kerja untuk mempertahankan pekerjaan mereka.
Dalam system kerja kontrak, ada perbedaan kasta antara buruh tetap dengan buruh kontrak, terkadang ada perbedaan dalam pemakaian seragam, tempat bekerja, dan perlakuan. Padahal pada dasarnya pekerjaan mereka lakukan relative sama dan mungkin para pekerja kontrak lebih cenderung bekerja dengan sangat ekstra, tetapi dalam hal ini yang membedakannya adalah upah yang diterima buruh kontrak lebih rendah dibanding buruh tetap
Maka selanjutnya, hak yang dituntut oleh para buruh adalah, upah kerja mereka yang minim yang harus diperhatikan, karena kerja keras mereka yang telah tertuang dalam jam kerja setiap hari harus diberikan penghargaan yang layak dan sebanding dengan pekerjaan mereka, jangan sampai mereka yang telah bekerja keras banting tulang setiap hari di pabrik untuk menghidupi keluarga nya tetap saja kurang
Tetapi bukan hanya perusahaan saja yang harus selalu dituntut , tetapi sudah saatnya para buruh kita lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia mereka , meningkatkan kreativitas dan kualitas kerja mereka dan sudah saatnya mereka lebih giat dalam bekerja. Agar keberadaan mereka di perusahaan lebih diperhitungkan.
Maka kini sudah saatnya kita sebagai generasi penerus peradaban tekstil mulai peduli dan lebih memikirkan langkah real apa saja yang harus kita tempuh untuk membantu memberikan kesejahterakan untuk para buruh , dan membangun perusahaan yang mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin dengan menghasilkan produk yang berkualitas, agar terciptanya masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera lewat industry tekstil Indonesia.
good sekali infonya kak
BalasHapusdaging ham